Perbedaan Gambar Vektor dan Gambar Biasa
31 October 2018
Add Comment
Bagi yang baru di dunia desain grafis pasti bertanya-tanya, apa sih bedanya vektor dan gambar biasa? Seperti contohnya gambar foto yang dibikin vektor yang hasilnya mirip seperti kartun. Asal Anda tahu, gambar tersebut sebenarnya bukan vektor tapi gambar yang dibuat dari sistem vektor yang diekspor ke dalam gambar bukan vektor. Jadi hanya proses pembuatannya saja yang menggunakan teknik vektor sedangkan hasilnya bukanlah vektor. Masih bingung? berikut penjelasannya.
Untuk menjawabnya kita harus mengetahui mekanisme dari sistem gambar tersebut. Vektor merupakan gambar yang dibuat dari sistem titik garis dan kurva, rasio antar titik dan kurva sudah menjadi perhitungan tetap yang semuanya akan membentuk suatu bentuk atau gambar. Setiap garis yang tertutup dapat diisi dengan warna, dan garis dapat juga dibuat tebal dan berwarna. Sedangkan gambar bukan vektor disebut juga raster image, raster image menggunakan sistem pixel, yaitu sebuah titik-titik kotak dengan warna yang berbeda-beda. Kumpulan titik tersebut akhirnya membentuk gambar utuh, dan untuk menghasilkan gambar yang jelas dibutuhkan lebih banyak titik pada gambar raster. Tingkat kepadatan itu disebut resolusi, semakin besar resolusi semakin banyak pixelnya dan semakin tajam gambar.
Kelemahan pada gambar raster adalah terbatas akan resolusi, jika suatu gambar raster dizoom terus sampai batas tertentu maka akan terlihat buram, atau terlihat kotak-kotak warna-warni seperti sensor film. Umumnya gambar raster berformat jpg, png, gif. Sedangkan hal itu tidak akan terjadi pada gambar vektor, seberapa besar kamu zoom maka hasilnya akan tetap tajam dan tak akan terlihat buram dan kotak-kotak. Mungkin kelemahan gambar vektor adalah pada gradien warna yang jika dilihat dari jarak dekat akan terlihat transisi warna yang patah-patah beda dengan gradien gambar raster yang halus. Tapi sebenarnya kelemahan tersebut bisa diatasi dengan memperbanyak vektor pada gradien warna sehingga dilihat dari kejauhan dapat lebih halus. Gambar vektor umumnya berformat eps, pdf, svg.
Untuk lebih jelasnya bisa kamu lihat dibawah ini, contoh perbedaan gambar raster dan vektor jika di zoom.
Gambar diatas hanya illustrasi perbedaan gambar vektor dan raster dalam gambar raster. Contoh nyatanya bisa kamu lihat pada font saat kamu edit di ms word atau power point atau aplikasi lainnya, jika disandingkan dengan gambar kamu dapat melihat jelas hasilnya. Font yang dizoom akan tetap jelas sedangkan foto yang ikut ke-zoom maka akan semakin ngeblur dan pecah. Itulah contoh sederhananya. Bila kamu ingin contoh nyatanya download contoh gambarnya dibawah ini:
Untuk menjawabnya kita harus mengetahui mekanisme dari sistem gambar tersebut. Vektor merupakan gambar yang dibuat dari sistem titik garis dan kurva, rasio antar titik dan kurva sudah menjadi perhitungan tetap yang semuanya akan membentuk suatu bentuk atau gambar. Setiap garis yang tertutup dapat diisi dengan warna, dan garis dapat juga dibuat tebal dan berwarna. Sedangkan gambar bukan vektor disebut juga raster image, raster image menggunakan sistem pixel, yaitu sebuah titik-titik kotak dengan warna yang berbeda-beda. Kumpulan titik tersebut akhirnya membentuk gambar utuh, dan untuk menghasilkan gambar yang jelas dibutuhkan lebih banyak titik pada gambar raster. Tingkat kepadatan itu disebut resolusi, semakin besar resolusi semakin banyak pixelnya dan semakin tajam gambar.
Kelemahan pada gambar raster adalah terbatas akan resolusi, jika suatu gambar raster dizoom terus sampai batas tertentu maka akan terlihat buram, atau terlihat kotak-kotak warna-warni seperti sensor film. Umumnya gambar raster berformat jpg, png, gif. Sedangkan hal itu tidak akan terjadi pada gambar vektor, seberapa besar kamu zoom maka hasilnya akan tetap tajam dan tak akan terlihat buram dan kotak-kotak. Mungkin kelemahan gambar vektor adalah pada gradien warna yang jika dilihat dari jarak dekat akan terlihat transisi warna yang patah-patah beda dengan gradien gambar raster yang halus. Tapi sebenarnya kelemahan tersebut bisa diatasi dengan memperbanyak vektor pada gradien warna sehingga dilihat dari kejauhan dapat lebih halus. Gambar vektor umumnya berformat eps, pdf, svg.
Untuk lebih jelasnya bisa kamu lihat dibawah ini, contoh perbedaan gambar raster dan vektor jika di zoom.
Gambar diatas hanya illustrasi perbedaan gambar vektor dan raster dalam gambar raster. Contoh nyatanya bisa kamu lihat pada font saat kamu edit di ms word atau power point atau aplikasi lainnya, jika disandingkan dengan gambar kamu dapat melihat jelas hasilnya. Font yang dizoom akan tetap jelas sedangkan foto yang ikut ke-zoom maka akan semakin ngeblur dan pecah. Itulah contoh sederhananya. Bila kamu ingin contoh nyatanya download contoh gambarnya dibawah ini:
Bisa kamu lihat sendiri perbedaannya seperti yang saya jelaskan sebelumnya. Untuk itu jika kamu ingin membuat suatu desain yang nantinya akan digunakan pada media yang berukuran besar misalnya baliho, banner, wallsign, dsb, lebih baik siapkan desain yang murni vektor, jika terpaksa menggunakan gambar usahakan cari gambar yang resolusinya besar supaya tidak ngeblur saat di print. Tapi jika desain kamu hanya digunakan untuk layar monitor, seperti website, blog, video, cukup gunakan gambar raster. Tapi tak jarang jika website terkadang menggunakan media vektor (svg) untuk icon dan logonya supaya tidak pecah dalam layar retina display seperti hp dan leptop apple.
Demikian sekelumit penjelasan mengenai perbedaan gambar vektor dan raster image. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kita semua. Selamat berdesain ria!
0 Response to "Perbedaan Gambar Vektor dan Gambar Biasa"
Post a Comment