Inilah Bukti Keberadaan Hantu di Alam Semesta
19 July 2018
Hantu, siapapun yang mendengar kata hantu pasti akan ketakutan diikuti dengan bulukudung yang merinding. Hantu bagi banyak orang merupakan makhluk yang kerjaannya menakut-nakuti alias menghantui. Tidak kenal siapapun, dimanapun, hantu bisa menampakkan diri terutama ditempat-tempat kotor dan hina. Hantu yang dipikirkan manusia itu selalu berada dan menampakkan diri di planet bumi. Tidak pernah di matahari atau planet mars. Padahal menurut mitosnya hantu itu bisa terbang dimana saja mereka mau, dan mereka juga senang tempat yang gelap. Mungkinkan mereka terpengaruh oleh gravitasi Bumi atau tidak kuat diruang vakum di luar angkasa?
Ketakutan manusia akan hantu memang aneh, mereka yang penakut selalu takut di ruangan gelap apalagi sendirian. Kegelapan adalah ketakutan terbesar manusia. Jika dulu nenek moyang manusia takut gelap karena takut dimangsa predator, manusia modern takut gelap karena setan. Belum sadarkah mereka bahwa alam semesta ini sebagian besar adalah gelap, dan sebenarnya setiap hari kita dalam kegelapan. Hanya 1% alam terang dalam alam semesta ini. Untuk itu mengapa harus takut gelap.
Banyak orang yang ditanyai apakah pernah melihat hantu? pasti banyak yang menjawab belum pernah. Jawaban itu adalah jawaban yang sangat tidak jujur. 99% orang didunia pasti pernah melihat hantu. Tidak percaya? pergilah keluar rumah saat malam hari dan lihatlah dilangit. Pastikan langit cerah, pasti anda akan melihat hantu yang bertebaran diantara gelapnya di angkasa.
Then, apakah hantu yang dimaksud? titik-titik terang dilangit malam itulah hantu yang sebenarnya. Kok bisa, itukan bintang? Benar, bintang adalah hantu yang nyata di alam semesta. Untuk memahaminya kita perlu mengetahui bahwa cahaya di alam semesta merambat membutuhkan waktu, tidak hanya sekejab. Menurut mbah google dan ilmuwan di seluruh dunia sepakat bahwa cahaya memiliki waktu yang konstan, dengan kecepatan 299.792.458 m/s atau 299792 kilometer per detik. Bisa dibayangkan, cahaya yang kita lihat hanya sekejab, ternyata butuh waktu untuk mengarungi jagat raya yang luasnya triliunan kilometer ini.
Jangan kira bintang-bintang itu adalah lampu led yang menggantung di atmosfer. Bintang itu adalah matahari tetangga yang jaraknya milyaran kilometer. Jarak antar bintang biasa menggunakan satuan tahun cahaya, yang berarti jarak yang ditempuh cahaya dalam satu tahun. Hasilnya 9.5 triliun kilometer adalah 1 tahun cahaya. Jarak bintang terdekat (Alpha Centauri) saja 4 tahun cahaya. Pastinya cahaya dari bintang tersebut butuh waktu 4 tahun untuk mencapai mata kita. Sedangkan cahaya matahari butuh 8 menit untuk mencapai mata kita dan 3 detik untuk bulan.
Mata kita melihat dengan menggunakan cahaya, tapi apa yang terjadi bila cahaya dari objek yang kita lihat butuh waktu bertahun-tahun untuk mencapai mata kita? jika kita ibaratkan cahaya sebagai data internet, saat kita video call dengan koneksi lambat dengan kecepatan 1 kbps. Maka yang terjadi adalah lawan bicara kita kemungkinan sudah tidur meninggalkan chat namun kita baru saja menerima videonya 1 jam kemudian saat dia sedang berbicara.
Begitu juga bintang, cahaya bagikan data, jika cahaya dari bintang sampai di mata kita butuh waktu bertahun-tahun pasti ada banyak kemungkinan yang terjadi pada bintang pada waktu sekarang. Bisa jadi bintang yang kamu lihat sekarang sudah mati menjadi lubang hitam atau supernova, terutama bintang yang jaraknya jutaan tahun cahaya. Kita hanya bisa melihat cahaya dari masa lampau saat bintang itu masih hidup.
Itulah hantu yang sebenarnya, setiap malam kita ditemani oleh hantu, maka tiada lagi alasan untuk takut dengan hantu.
DisqusComments